Back Up - 3

 Back Up

[ Na Jaemin - NCT Dream ]



    Gadis itu langsung bangun dan berpindah tempat setelah tau kalau yang berada di bawahnya adalah seseorang. Dan saat mengetahui siapa orang itu Jae Hwa semakin terkejut, karena laki-laki yang barusan menyelamatkannya adalah Na Jaemin.

    "Na..Jaemin?" Ucap gadis itu terbata, menatap laki-laki di hadapannya yang kondisinya terlihat tidak baik itu. Mungkin pakaiannya sedikit sobek dan tentu saja badannya pasti terasa sakit.Tetapi laki-laki itu tersenyum kepadanya, dan senyuman itu memang seperti yang dibicarakan orang-orang. Sangat tulus dan manis. Ah, tidak boleh berpikir mesum Jae Hwa, batin gadis itu.

    "Hai," Sahut Jaemin dengan suaranya yang terdengar serak, sedikit terbatuk saat mencoba untuk duduk. Setelah itu banyak orang-orang yang membantu mereka Dan seketika Jae Hwa teringat dengan gadis kecil tadi, membuatnya sedikit memberontak saat seorang wanita membantunya untuk berdiri,

"Tenanglah nona, gadis kecil itu tidak apa-apa berkatmu," ujar wanita itu mencoba untuk menenangkannya. Jae Hwa menghembuskan napasnya lega, mencoba untuk menenangkan dirinya.


    Sekitar 5 menit kemudian mereka sudah berada di teras sebuah tempat makan. Ada Jae Hwa, Jaemin, dan gadis kecil yang tadi mereka tolong. Pemilik mobil hitam yang tadi hampir menabrak mereka itu sudah datang dan meminta maaf, sebenarnya dia juga orang yang membelikan sup hangat dan minuman untuk mereka. 

    Orang-orang yang tadi berkerumun juga sudah kembali ke aktivitas mereka masing-masing, tinggal seorang ibu yang merupakan ibu dari anak kecil itu. Ibu itu benar-benar berterimakasih karena sudah menyelamatkan anaknya, beliau juga meminta maaf karena kelalaiannya sendiri.

    Jae Hwa hanya tersenyum saat ibu itu memberi uang sebagai ucapan terimakasih, mencoba menolaknya dengan halus tetapi ibu itu tetap memaksa. Jaemin hanya tersenyum menatapnya. Jae Hwa mengernyitkan dahinya menatap laki-laki itu, tapi buru-buru Jaemin membuang mukanya.

    Saat ini mereka duduk bersebelahan, hanya berdua. Karena anak kecil yang ternyata bernama Kim So Yeon itu sudah pergi bersama ibunya untuk pulang kerumah.

    Hening. Tidak ada percakapan apapun diantara mereka, sampai saat Jae Hwa memberanikan diri untuk membuka mulutnya,

    "Apa punggungmu baik-baik saja?" Tanya gadis itu, Jaemin menoleh ke arahnya kemudian mengedikkan bahunya pelan dan mencoba untuk meregangkan otot punggungnya. Terdengar suara yang cukup keras saat Jaemin melakukan itu, setelahnya dia meringis kecil, "Ini...sedikit sakit,"

    "Sepertinya kamu harus pergi ke rumah sakit setelah ini, aah, aku benar-benar minta maaf karena membuatmu jadi seperti ini," ujar Jae Hwa sambil membungkukkan badannya.

    "Tidak perlu minta maaf, aku memang ingin menolong," jawab laki-laki itu sambil tersenyum, Jae Hwa benar-benar merasa bersalah karena melibatkannya. Tapi disisi lain dia juga bersyukur karena dia masih hidup saat ini. Bahkan jantungnya berdetak sangat kencang karena masih sedikit syok.

    "Terimakasih," ucap Jae Hwa kemudian, laki-laki itu kembali tersenyum.

    "Siapa namamu?"

    Jae Hwa sedikit terkejut saat mendengar Jaemin menanyakan namanya, yang ada di pikirannya saat ini adalah dia sedang diajak kenalan oleh orang paling populer di sekolah, apakah ini mimpi?

    Jaemin masih menunggu jawabannya, setelah hampir sepuluh detik akhirnya Jae Hwa menjawab dengan ragu, "Ban Jae Hwa,"

"Nama yang bagus," gumam Jaemin, sedetik kemudian matanya membulat teringat sesuatu, "Eh? Namamu Ban Jae Hwa? Apa kamu punya semacam cincin dengan ukiran didalamnya?" 

    Setelah mendengar itu Jae Hwa langsung merogoh saku jaketnya, kemudian berganti menatap Jaemin dan mengangguk,"Ya, dan itu hilang, apa kamu menemukannya?"

    "Ah, iya aku menemukannya di dekat lapangan basket tadi, tidak kusangka akan bertemu dengan pemiliknya seperti ini, ini kukembalikan," Jaemin mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya, menyerahkannya kepada Jae Hwa. Gadis itu tersenyum, menerimanya. "Terimakasih banyak, aku memang benar-benar ceroboh,"


    Kira-kira begitulah awal pertemuan mereka, bukan pertemuan yang baik memang. Tapi  Jae Hwa benar-benar bersyukur karena dipertemukan dengan laki-laki itu. Dia bukan seseorang yang mudah dekat dengan orang lain, mengingat bagaimana cara orang-orang memandangnya sebagai anak seorang koruptor dia bahkan tidak punya sesuatu yang disebut teman. Dan Na Jaemin, dia adalah orang pertama yang berhasil melewati dinding itu dan singgah didalamnya sebagai seseorang yang bahkan lebih dari seorang teman.

    Jaemin adalah sahabat yang baik, lawan bicara yang baik, laki-laki yang baik, dia adalah kesayangan semua orang. Jae Hwa tiba-tiba teringat akan semua hal itu, laki-laki itu sudah melewati batasan yang dia buat atau lebih tepatnya Jae Hwa sendiri yang melewati batasan itu. Setelahnya semua berubah.

    Semua ingatan manis, semua kebaikan, semua kebersamaan, semua cerita indah yang mereka tulis menghilang. Jae Hwa memutus semua itu seorang diri, dan tidak lama setelahnya tuhan memutus hubungan mereka. Jaemin sudah tenang di alam sana, dia meninggal karena penyakit yang dideritanya sejak lama. Yang paling menyakitkan adalah, dia tidak pernah mengetahui itu semua.

    Seandainya semua bisa diulang, dibawa kembali dan dihias lebih indah. Dia ingin melakukan semuanya sekali lagi, dia ingin mengulang perpisahan mereka dan membuatnya menjadi perpisahan yang lebih baik.

    Seandainya itu semua bisa terjadi, dia ingin mengulang waktu itu. Bahkan seandainya dia hanya punya 1 menit untuk berbicara dengan Jaemin dia akan sangat bersyukur. Dia akan berterimakasih dengan sungguh-sungguh dan menyampaikan perasaannya yang sesungguhnya. Dia ingin mengatakan selamat tinggal dengan baik. Bukan dengan menghilang.

    Di luar masih gerimis, Jae Hwa menatap kaca bening dihadapannya sambil menyeruput americano miliknya, menelannya perlahan.

    Pahit. Tapi dengan kopi ini dia akan mengingat Na Jaemin dengan baik.

    Laki-laki itu. Si pemilik senyum manis pecinta kopi dan kamera, dia merindukannya.


Maaf, seharusnya aku tidak pernah melakukan itu-

-Ban Jae Hwa- 

Muffin - 20.06.2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Back Up - 1

Back Up - 2

Magic Dust - 1